Jumat, 16 April 2010

Aku percaya Tuhan, dan aku yakin mereka juga. Tapi mengapa?

Apa yang membuat seorang manusia bisa begitu percaya diri atas kemampuan dirinya? Apa karena itu tentang 'dirinya' seolah-olah tidak ada yang lebih tahu dari pada orang lain. Dari mana orang bisa berpendapat dan juga mengkritik sedemikian objektifnya dengan berbagai teori-teori kelimuan yang mungkin dipelajarinya bertahun-tahun. Apakah itu yang membuat seorang manusia sebegitu yakinnya akan kemampuan diri? Aku tidak pernah yakin akan kemampuanku, aku termasuk orang yang berkemampuan biasa saja. Tidak ada yang spesial dalam diriku yang bisa membuat orang lain berdecak kagum atau layaknya sifat manusia mulai bergantung padaku karena kemampuanku. Sama sekali tidak mempunyai maksud merendah, aku benci merasa rendah. Aku yakin tidak ada orang didunia ini yang mau dipandang rendah.
Wahai kau penghuni kahyangan yang turun kebumi, tak bisa aku mengelak betapa aku terpesona akan kecantikan dan ketampananmu. Rupa yang nyaris sempurna seperti dalam lukisan. Aku berharap hati kalian juga mencerminkan wajahnya, tolong jangan buat aku kecawa dan sakit akan kelakuan kalian yang bagaikan binatang. Bukan begitu seharusnya mahluk ciptaan tuhan bertingkah. Aku tahu Tuhan tidak memberikan kesempurnaan kepada manusia. Tetapi jika kau diberikan sebuah kelebihan jangan menggunakannya untuk hal yang jahat.
Apakah kau pernah bertemu dengan orang-orang yang terang-terangan tidak menganggap dirimu? Bahkan dalam kapasitas sebagai sesama manusia. Itu orang Bangsat namanya. Merasa tinggi karena sesuatu yang bersifat fisik dan pengetahuan itu bukan apa-apa. Jujur aku katakan aku benci sebenci-bencinya manusia bisa membenci kepada orang-orang seperti itu. Seseorang yang berlagak bagaikan orang paling suci sejagad raya, merasa dirinya lah ciptaan Yang Maha Esa yang paling indah. Wahai kalian yang menggangap diri titisan bidadari dan juga dewa, dewi dari nirvana sana janganlah kalian takabur. Kepintaran itu tidak ada batasannya, pengetahuan itu terus mengalir tidak pernah surut, janganlah kau penuhi otak karunia Tuhan itu dengan kesombongan dan keserakahan. Ketahuilah Yang Kuasa memberikannya kepadamu karena merasa kau sanggup mengemban tugas menyebarkan ilmu pengetahuan yang kau punya kepada orang-orang yang tidak memiliki kemampuan yang sama denganmu.
Jangan jugalah kau menganggap ini sebagai beban yang tidak berbalas, karena mereka akan mengajarkanmu tentang usaha, kesabaran, dan kebaikan lainnya. Ya, memang tidak semua orang dapat memberimu itu. Tapi tolong jangan kau sebut dirimu sebagai hamba Tuhan terbaik jika kau tidak bisa bahkan tidak mau menolong sesama. Tapi, kau harus ingat kami tidak menerima kemunafikan. Cih, aku mengutuk orang-orang seperti ini. Lebih baik kau tenggelam dalam kepintaranmu dari pada harus membaginya dengan kami tapi dengan hati yang tidak tulus. Tidak ada yang abadi, kita tidak tahu apa ujian tuhan yang akan kau dapatkan dengan kepintaranmu itu. Tentunya akan lebih susah dibanding kami, karena kau pintar. Tuhan itu Maha Adil.
Ini aku tulis karena aku kecewa dengan sikap manusia yang ini. Aku tidak mengerti mereka., begitu juga mereka. Maka dari itu aku bertanya, aku menulis disini berharap ada manusia yang menjawabnya. Apakah ini hanya hayalanku semata atau mereka benar-benar ada dan memang benar-benar menyebalkan?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Folkie Talkie